Prototype merupakan salah satu
metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode
prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama
proses pembuatan sistem.
Sering terjadi seorang pelanggan
hanya mendefinisikan secara umum apa yang dikehendakinya tanpa menyebutkan
secara detal output apa saja yang dibutuhkan, pemrosesan dan data-data apa saja
yang dibutuhkan. Sebaliknya disisi pengembang kurang memperhatikan efesiensi
algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia
dan komputer.
Untuk mengatasi ketidakserasian
antara pelanggan dan pengembang , maka harus dibutuhakan kerjasama yanga baik
diantara keduanya sehingga pengembang akan mengetahui dengan benar apa yang
diinginkan pelanggan dengan tidak mengesampingkan segi-segi teknis dan
pelanggan akan mengetahui proses-proses dalm menyelasaikan system yang
diinginkan. Dengan demikian akan menghasilkan system sesuai dengan jadwal waktu
penyelesaian yang telah ditentukan.
Kunci agar model prototype ini
berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan main pada saat
awal, yaitu pelanggan dan pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun
untuk mendefinisikan kebutuhan. Prototype akan dihilangkan sebagian atau
seluruhnya dan perangkat lunak aktual aktual direkayasa dengan kualitas dan
implementasi yang sudah ditentukan
Prototipe dikenal dengan sebuah
tipe yang asli, bentuk, atau contoh dari sesuatu yang dipakai sebagai contoh
yang khas, dasar, atau standar untuk hal-hal lain dari kategori yang sama. Kata
ini berasal dari Yunani (prototypon), “bentuk primitif”, “netral (prototypos),”
asli, primitif, dari (protos), “pertama” dan (typos), “kesan”
Metode protyping sebagai suatu
paradigma baru dalam pengembangan sistem informasi, tidak hanya sekedar suatu
evolusi dari metode pengembangan sistem informasi yang sudah ada, tetapi
sekaligus merupakan revolusi dalam pengembangan sistem informasi manajemen
Ada 2 Jenis Prototype :
Jenis I : Suatu Sistem yang akan
menjadi sistem operasional
Jenis II : Suatu model yang dapat
dibuang yang berfungsi sebagai cetak biru bagi sistem operasional.
Karakteristik metode prototyping
meliputi langkah-langkah :
1.Pemilahan fungsi
2. Penyusunan Sistem Informasi
3. Evaluasi
4. Penggunaan Selanjutnya
2. Penyusunan Sistem Informasi
3. Evaluasi
4. Penggunaan Selanjutnya
Jenis-jenis prototyping meliputi :
1. Feasibility prototyping
2. Requirement prototyping
3. Desain Prototyping
4. Implementation prototyping
2. Requirement prototyping
3. Desain Prototyping
4. Implementation prototyping
Teknik-teknik prototyping meliputi :
1. Perancangan Model
2. Perancangan Dialog
3. Simulasi
2. Perancangan Dialog
3. Simulasi
Tahapan-tahapan Prototyping
Tahapan-tahapan dalam Prototyping
adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan kebutuhan
Pelanggan dan pengembang
bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan
semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.
2. Membangun prototyping
Membangun prototyping dengan membuat
perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya
dengan membuat input dan format output).
3. Evaluasi protoptyping
Evaluasi ini dilakukan oleh
pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann
pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak
prototyping direvisi dengan mengulangu langkah 1, 2 , dan 3.
4. Mengkodekan sistem
Dalam tahap ini prototyping yang
sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
5. Menguji sistem
Setelah sistem sudah menjadi
suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan.
Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian
arsitektur dan lain-lain.
6. Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah
sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika ya, langkah 7
dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.
7. Menggunakan system
Perangkat lunak yang telah diuji
dan diterima pelanggan siap untuk digunakan .
SISTEM YANG BERMANFAAT DARI
PROTOTIPE (SYSTEMS THAT BENEFIT FROM PROTOTYPING)
Sejak kebutuhan (baca Spesifikasi
Fungsi) pada umumnya berhubungan dengan pandangan user terhadap sistem, hanya
dengan prototipe tampilan bagi user sudah cukup untuk memeriksa yang dibutuhkan.
Menu-menu, bentuk tampilan input, tampilan keluaran, atau laporan yang dicetak,
pertanyaan-pertanyaan, pesan-pesan merupakan calon yang ideal untuk prototipe.
Di lain pihak, perhitungan yang
rumit, kumpulan update data dan realtime, dan sistem yang bersifat scientific
sangat sulit untuk dijadikan model.
Sistem yang paling sesuai untuk
prototipe adalah satu dari banyak hal yang bergantung pada sistem input/output
dari user. Sistem dengan transaksi on-line dikendalikan melalui menu, layar,
formulir,
laporan, daftar dan perintah.
laporan, daftar dan perintah.
Keuntungan dari prototipe
- Menghasilkan syarat yang lebih baik dari produksi yang dihasilkan oleh metode ‘spesifikasi tulisan’.
- User dapat mempertimbangkan sedikit perubahan selama masih bentuk prototipe.
- Memberikan hasil yang lebih akurat dari pada perkiraan sebelumnya, karena fungsi yang diinginkan dan kerumitannya sudah dapat diketahui dengan baik.
- User merasa puas. Pertama, user dapat mengenal melalui komputer. Dengan melakukan prototipe (dengan analisis yang sudah ada), user belajar mengenai komputer dan aplikasi yang akan dibuatkan untuknya. Kedua, user terlibat langsung dari awal dan memotivasi semangat untuk mendukung analisis selama proyek berlangsung.
source : https://ku2harlis.wordpress.com/artikel-prototype/