Minggu, 22 Maret 2015

WASPADA ANCAMAN DBD

" Memasuki musim hujan di pengujung tahun ini, masyarakat diminta mewaspadai merebaknya wabah demam berdarah dengue (DBD). Di antaranya, melakukan pencegahan dengan memeriksa jentik nyamuk dan 3M Plus.
Musim hujan sudah mengguyur hampir seluruh wilayah di Tanah Air.Dalam kondisi ini, masyarakat diimbau untuk waspada terhadap ancaman penyakit menular yang akan timbul,terutama demam berdarah dengue (DBD).Penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti ini memang rentan merebak saat musim penghujan. Apalagi saat ini bukan hanya tumpukan barangbarang bekas dan bak mandi yang bisa menjadi tempat pembiakan jentik nyamuk DBD.
       Sejumlah tempat lain, semisal bagian belakang lemari es,tatakan dispenser air,sarang burung,di bawah kursi dan gantungan baju atau handuk basah bisa menjadi sarang nyamuk pembawa virus dengue tersebut. “Tempat atau daerah sudut yang gelap dan kotor tersebut umumnya masih luput dari perhatian masyarakat,” kata dr Darmawali Handoko M Epid,Kepala Seksi Standardisasi Subdirektorat Arbovirosis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam acara “Pengumuman Jumantik Teladan dan Kelurahan Teladan Kampanye TepatTangani Demam”oleh Glaxosmithkline (GSK) di Menteng, Jakarta,Kamis (22/11).
      Handoko mengutarakan, nyamuk penyebab DBD ini memiliki warna dasar hitam dengan bintik-bintik putih di bagian badan, kaki, dan sayap,serta ukurannya lebih kecil dibanding ukuran rata-rata nyamuk.Setiap kali mengisap darah,hewan ini akan mengeluarkan liur yang berfungsi mencegah pembekuan,sedangkan pada nyamuk betina untuk pematangan sel telur.
   Dia mengingatkan,masyarakat musti waspada ketika merasakan demam yang berlangsung lebih dari dua hari.Menurut Handoko, lebih baik segera memeriksakan diri ke dokter dan tidak perlu menunggu munculnya bercak-bercak merah di kulit.Belakangan,banyak gejala DBD yang tidak lagi standar,seperti gejala yang selama ini diketahui. Petugas kesehatan bisa mendeteksi bintik merah dengan melakukan tes tekanan dengan menggunakan tensimeter.
    " Cara yang dikenal dengan sebutan provokasi ini dilakukan dengan melakukan pembendungan antara tekanan darah diastolik dan sistolik, kemudian dibiarkan selama 5-10 menit.Setelah itu,dilihat apakah timbul bintik merah atau tidak. “Jadi,tidak perlu menunggu bintik merah muncul di kulit untuk memeriksakan diri,”imbuhnya. Dia menambahkan,nyamuk DBD tidak cuma ditemui di rumah,pada musim hujan seperti saat ini,nyamuk DBD bisa ditemui di tempat umum seperti hotel atau restoran.
     Handoko mengungkapkan, solusi terbaik mencegah DBD adalah pembersihan lingkungan secara menyeluruh. Pengasapan atau fogging, lanjut dia,bukanlah cara paling ampuh karena zat kimia yang disemprotkan hanya bisa membunuh nyamuk dewasa.Namun,nyamuk dewasa bisa dengan mudah terbang menghindari asap.Cara yang paling tepat adalah menargetkan nyamuk dalam bentuk yang tidak bisa bergerak,yaitu membasmi jentiknya.

”     Fogging juga tidak selaras dengan prinsip go green karena kandungan bahan kimianya,”tutur Handoko. Tindakan pencegahan DBD ini disebut dengan 3M Plus, yaitu menguras bak penampungan air,menutup rapat tempat penampungan air dan mengubur barang bekas yang dapat menampung air hujan.Plus melakukan tindakan untuk mencegah larva berkembang biak. Misalnya,mengeringkan semua barang bekas yang dapat menampung air,memelihara ikan di kolam ikan buatan atau akuarium dan membubuhkan Larvasida di tempat yang sulit untuk dikuras.
       Pentingnya memberantas jentik nyamuk ini menguatkan kembali betapa bergunanya peran seorang jumantik (juru pemantau jentik) di lingkungan masyarakat. Pada 2010 terdapat 25.727 kasus DBD,turun menjadi 13.971 kasus pada 2011.Menurunnya kasus DBD ini,dia menyebutkan, akan sejalan dengan salah satu target MDG’s 2015 yang harus dicapai Indonesia, yaitu pengendalian penyakit infeksi. "

No
Kesalahan
Perbaikan
Keterangan
1
Dalam kondisi ini, masyarakat
Dalam kondisi ini masyarakat
Salah ejaan
2
Mengutarakan
Mengucapkan
Salah diksi
3
Musti
Harus
Salah diksi
4
Dengan menggunakan
Menggunakan
Salah ejaan
5
Cuma ditemui
Hanya ditemukan
Salah diksi
6
Lanjut dia
(harusnya dihilangkan)
Salah diksi
7
Menurunnya kasus DBD ini,dia menyebutkan
Dia menyebutkan, menurunnya kasus DBD ini
Salah ejaan