Jumat, 25 November 2016

Perusahaan Hang-Out Area’s Café ( Softskill Manajemen Proyek dan Resiko )

Hang-Out Area’s Café merupakan cafe yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan anak muda yang ingin hangout, berkumpul bersama teman, pacar dan lain lain. Hang-Out Area’s Café berkonsep minimalis dengan menggunakan container container yang di desain sedemikian rupa sehingga berbentuk ruangan dengan 2 tingkat. Interior Hang-Out Area's Café bertemakan klasik dengan menggunakan kursi dan meja kayu, beberapa seni abstrak di dalam bingkai dan tulisan tulisan quotes di dinding Café.

Visi :
  •       Menjadikan Hang-Out Area’s Café sebagai café yang terdepan dan terbaik dengan harga yang bersahabat


Misi :
  •           Menjadi perusahaan yang terbaik dalam menyediakan makanan dan minuman
  •           Menyediakan layanan yang cepat, tanggap dan ramah bagi para pelanggan
  •           Selalu memberikan kenyamanan kepada para pelanggan
  •          Memberikan harga yang bersahabat bagi kantong anak muda



Minggu, 06 November 2016

Spesifikasi Perangkat Keras padaMikroprosessor 8066 dan 8088 ((Lanjutan)

1 BUS TIMING
Bus merupakan lintasan komunikasi yang menghubungkan dua atau lebih komponenkomponen komputer. Sebuah bus yang menghubungkan komponen-komponen utama computer disebut sebagai Bus System. Biasanya sebuah Bus Sistem terdiri dari 50 hingga 100 saluran yang terpisah.
Timing berkaitan dengan cara terjadinya event yang diatur pada bus system, dan dapat dibedakan atas :
1. Synchronous
Terjadinya event pada bus ditentukan oleh clock ( pewaktu )
2. Asynchronous
Terjadinya sebuah event pada bus mengikuti dan tergantung pada event sebelumnya Jadi bus timing sangat penting untuk memahami sistem sebelum memilih memori atau bagian I/O untuk interface ke mikroprosesor 8086 atau 8088. Bagian ini menyediakan kedalam operasi signal bus, pembacaan dan penulisan timing yang pokok dari 8086 / 8088. Juga penting untuk diperhatikan bahwa kita hanya akan mendiskusikan waktu yangmempengaruhi memori dan interfacing I/O dalam bagian ini.

1.1 OPERASI BUS YANG POKOK
Tiga bus dari 8086 dan 8088, fungsi - alamat, data dan kontrol - sebenarnya merupakan cara yang sarna dengan yang ada pada mikroprosesor lain. Jika data dituliskan ke memori mikroprosesor akan mengeluarkan alamat memori pada bus alamat, mengeluarkan data untuk dituliskan kedalam memori pada data bus, dan membuat tulisan (WR) kememori dan 101M= 0 untuk 8088 danMI/O / = 1 untuk 8086. Jika data dibaca dari memori, mikroprosesor akanmenghasilkan alamatmemori pada alamat bus,membuat bacaan signal memori (RD), dan menerima data melalui data bus.

1.2 TIMING SECARA UMUM
8086 / 8088 menggunakan memori dan I/O dalam periode waktu yang disebut bus cycles, yang sama dengan empat periode sistem clocking (pernyataan T). Jika clock di operasikan pada 5 MHz (frekuensi operasi pokok untuk dua mikroprosesor tersebut),maka satu 8086 / 8088 bus cycle diselesaikan dalam800ns.
Ini berarti bahwa mikroprosesor membaca atau menuliskan data antara mikroprosesor itu sendiri dan memori atau 110 pada rata-rata 1.25 juta kali tiap satu detik. (Karena queue internal, 8086 / 8088 dapat membuat 2.5 juta instruksi perdetik (MIPS) secara tiba-tiba). Versi lain yang ada dari mikroprosesor tersebut akan mengoperasikan rata-rata transfer yang tinggi karena frekuensi clock yang lebih tinggi.

• During T1 :
Menempatkan alamat bus Adress/Data.
Sinyal kontrolM/IO dan DT/R memilih memori atau masukan/keluaran, maka address tersebut akan di latch pada bagian bus adress dan mengset secara langsung pentransferan data pada Bus data.
• During T2 :
8086 meberikan sinyal RD atau WR (keduanya harus 0) dan DEN untuk penulisan
data.
Mengaktifkan DEN memori atau I/O untuk menulis data dan membaca data.
• During T3 :
Selama T3 memberikan ijin untuk mengakses data di memori atau I/O. READY merupakan akhir dari T2.
Jika low, T3 melakukan proses menunggu, sebaliknya jika Bus data merupakan akhir dari T3.
• During T4 :
Semua sinyal bus tidak aktif danmempersiapkan bus cycle selanjutnya.
Data yang di dapat dari pembacaan untuk di tulis.

1.3 READ TIMING
• Memberikan address pada bus address.
• Memberikan data pada bus data.
• Melakukan penulisan (WR=0) danmengajtifkan M/IO dengan kondisi 1.

1.4 WRITE TIMING
• Memberikan address pada bus address.
• Melakukan pembacaan (RD=0) dan mengaktifkan M/IO dengan kondisi 1.
• Menunggu proses pembacaan data dari memori selesai.

2 KEADAAN READY DAN WAIT
Input Ready dapat menyebabkan keadaan menunggu untuk memori yang lambat dan komponen I/O. Keadaan menunggu (Tw) adalah periode clocking ekstra yang disisipkan antara T2 dan T3 untuk penyebaran bus cycle. Jika pernyataan menunggu disisipkan,maka waktu akses memori, secara normal 460ns dengan 5MHz clock, disebarkan dengan satu periode clocking ke 660ns. Dalam bagian ini, kita akan mendiskusikan sirkuit sinkronisasi READY yang ada didalam clock generator 8284A, menunjukkan bagaimana menyisipkan satu atau lebih pernyataan menunggu secara selektif kedalambus cycle, dan menguji input READY dan waktu sinkronisasi yang diperlukan.

2.1 INPUT READY
Input READY dicontohkan dalam bagian akhir T2 dan lagi, jika dapat diterapkan, dalam bagian tengah dari Tw. Jika READY adalah logika 0 pada bagian akhir T2, maka T3 akan ditunda dan TWdisisipkan antara T2 dan T3. READY dicontohkan kemudian pada bagian tengah Tw untuk menentukan apakah pernyataan berikutnya adalah Tw atau T3. Perlu diujikan untuk mendapatkan logika 0 pada transisi 1-0 dari clock pada bagian akhir T2 dan untuk 1 pada transisi 0-1 dari clock dalam bagian tengah Tw. Input READY ke 8086/8088 mempunyai beberapa persyaratan timing yang suilit.Timing yang diperlukan untuk operasi ini dijumpai dengan sirkuit sinkronisasi READY internal dari generator clock 8284A. Jika 8284A digunakan untuk READY, input ROY (input ready ke 8284A) akan muncul pada bagian akhir dari setiap pernyataan T.

2.2 RDY DAN 8284A
RDY adalah input ready yang disinkronisasi pada clock generator 8284A. Input ASYNC akan memilih satu tahap sinkronsasi jika merupakan logika 1 dan memilih dua tahap jika logika 0. Jika satu tahap diseleksi, maka signal RDY akan disimpan dari perolehan pin READY 8086/8088 hingga sisi negatif selanjutnya dari clock. Jika dua tahap diseleksi, maka sisi positif pertama dari clock akan menangkap RDY dalam flip-flop pertama. Output dari flip-flop ini diberikan ke flip-flop kedua sehingga pada sisi negatif berikutnya dari clock, flip-flop kedua akan menangkap RDY. Disini serial 8-bit akan mengambil (74LSI64) logika 0 untuk satu atau lebih periode clock dari satu output Q-nya hingga ke RDY, input dari 8284A. Dengan ketentuan yang semestinya, sirkuit ini dapat menyediakan beberapa jumlah pernyataan menunggu. Juga perhatikan bagaimana register penggati dikosongkan kembali ke point permulaannya. Output dari register ditekan tinggi ketikapin RD, WR, dan INTA semuanya adalah logika 1. Tiga signal tersebut adalah tinggi hingga pernyataan T2, sehingga register penggantiakan berganti untuk pertama kali ketika sisi positif dari T2 tiba. Jika satu wait diinginkan, maka ouput QB dihubungkan kegerbang OR. Jika dua wait diinginkan,makaoutput QC dihubungkan, dan seterusnya.


3 MODE MINIMUM DAN MODE MAKSIMUM
Ada dua operasi untuk 8088 dan 8086 yaitu mode minimum dan modemaksimum. Operasi mode minimum didapatkan dengan cara menghubungkan pin pilihan mode MN/MX ke tegangan positif 5volt. Sedangkan mode maksimum didapatkan dengan cara menghubungkan ke dasar pin tersebut.

3.1 OPERASI MODE MINIMUM
Operasi mode minimum merupakan cara yang paling mudah untuk mengoperasikan mikroprosesor 8086/8088. Biayanya lebih murah karena semua sinyal kontrol untuk memory dan I/O dibangkitkan oleh mikroprosesor. Sinyal-sinyal kontrol ini sama dengan Intel 8085A, periferal 8-bit untuk digunakan dengan 8086/8088 tanpa pertimbangan khusus.

3.2 OPERASI MODE MAKSIMUM
Operasi mode maksimum berbeda dengan operasimode minimum dalam hal beberapa sinyal kontrol harus dibangkitkan secara eksternal. Hal ini membutuhkan bus controller 8288. Tidak ada cukup pin pada 8086/8088 untuk kendali bus selama mode maksimum karena pin-pin baru dan fitur-fitur baru telahmenggantikan beberapa diantaranya. Modemaksimum biasanya hanya digunakan ketika sistem berisi co-processor eksternal seperti co-processor 8087 (untuk aritmatik).

3.3 PENGONTROL BUS 8288

Pada pengontrolan bus 8288 ini harus menggunakan pada mode maksimum untuk menyalakan sinyal kontrol bagimemori dan I/O. Alat ini mengakibatkan mode maksimum pada 8086/8088 yang menghilang beberapa sinyal kontrol yang berguna dari sinyal control untuk co - prosesor.

sumber : 
http://lightspears.blogspot.co.id/2016/10/tugas-3-mikrokomputer.html
http://isramrasal.staff.gunadarma.ac.id/

Jumat, 21 Oktober 2016

Spesifikasi perangkat keras pada mikroprosessor 8066 dan 8088

1.      Pin Out dan Fungsi Pin
1.1  Pin Out

Pin out dan Fungsi Pin. Secara virtual tak ada perbedaan antara mikroprosesor 8086 dan 8088-keduanya terkemas dalam dual in-line package (DIP) 40-pin. Mikroprosesor 8086 merupakan mikroprosesor 16-bit dengan bus data 16-bit, sementara mikroprosesor 8088 merupakan mikroprosesor 16-bit dengan bus data 8-bit.Bagaimanapun terdapat perbedaan kecil antara keduanya, yakni pada sinyal kontrol. 8086 memiliki pin M/IO, dan 8088 memiliki pin IO/M. Perbedaan lainnya adalah pada pin 34 chip 8088 terdapat pin SSO sementara pada chip 8086 terdapat pin BHE/S7. Baik 8086 maupun 8088, keduanya membutuhkan catu daya sebesar +5,0 volt dengan toleransi sebesar 10 persen. 8086 menggunakan arus catu maksimum 360 mA, sementara 8088 menggunakan arus catu maksimum 340 mA.Mikroprosesor 8086 dan 8088 akan kompatibel TTL jika kekebalan terhadap noise disesuaikan menjadi 350 mV dari nilai 400 mV yang biasa.


1.2  Fungsi Pin
Ø  AD7-AD0

    Jalur bus alamat/data 8088 yang di-multipleks pada 8088 dan berisi 8-bit LSB dari alamat memory atau nomor port I/O. Pin-pin ini berada pada status impedansi tinggi selama hold acknowledge.

Ø  A15-A8

    Bus alamat 8088 menyediakan bit-bit alamat memory paruh atas MSB selama siklus bus.

Ø  A19-A16
    Bit-bit alamat status di-multipleks untuk memberi sinyal (S6-S3) alamat A19-A16 dan juga bit-bit status S6-S3. Status impedansi tinggi selama hold acknowledge.

Ø  RD

    Jika sinyal logika 0 bus data bisa menerima data dari memory atau alat I/O.

Ø  READY    

    Input ini dikendalikan untuk mrnyisipkan status tunggu ke timing prosesor.

Ø  INTR

    Interrupt request digunakan untuk meminta interupt perangkat keras.

Ø  TEST    

    Pin input yang dites oleh instruksi WAIT.

Ø  NMI

     Input non-maskable interrupt sama dengan INTR kecuali NMI tidak memeriksa bit flag IF logika 1.

Ø  RESET

    Input mereset mikroprosesor saat logika 1.

Ø  CLK    

    Pin clock menyediakan sinyal timing dasar ke mikroprosesor.

Ø  VCC

    Input catu daya menyediakan sinyal +5,0 volt toleransi 10 persen ke mikroprosesor.

Ø  GND     

    Hubungan ground jalur kembali catu daya.

Ø  MN/MX

    Pin mode minimum atau maksimum.

Ø  BHE/S7    

    Pin bus high enable pada 8086 untuk enable data MSB (D15-D8).

Ø  IO/M     

    Pin IO/M (8088) atau pin M/IO (8086) akan memilih memory (M/IO) atau I/O.

Ø  WR        

    Jalur write merupakan strobe yang menunjukkan bahwa 8086/8088 sedang mengeluarkan data ke memory atau I/O.

Ø  INTA    

    Sinyal interrupt acknowledge merupakan tanggapan terhadap pin INTR.

Ø  ALE

    Address latch enable menunjukkan bahwa bus alamat/data 8086/8088 berisi informasi alamat.

Ø  DT/R

    Sinyal data transmit/receive.

Ø  DEN

    Data bus enable mengaktifkan buffer bus data eksternal.

Ø  HOLD 

    Input hold meminta direct memory access (DMA).

Ø  HLDA        

    Hold acknowledge menunjukkan bahwa 8086/8088 memasuki status hold.

Ø  SS0        

    Jalur SS0 ekuivalen dengan pin S0 pada operasi mode maksimum. Sinyal ini digabungkan dengan IO/M dan DT/R untuk mendekode fungsi siklus bus saat itu.

Ø  S0, S1, dan S0

    Bit-bit status ini menunjukkan fungsi siklus bus saat itu. Sinyal-sinyal ini biasanya didekode oleh bus controller 8288.

Ø  RO/GT1    

    Pin-pin request/grant ini meminta DMA selama operasi mode dan maksimum. Jalur-jalur ini bidireksional dan digunakan RO/GT1 untuk meminta dan memberi hak operasi DMA.

Ø  LOCK    

    Output lock digunakan untuk mengunci periferal dari sistem. Pin ini diaktifkan dengan menggunakan awalan LOCK untuk semua instruksi.

Ø  QS1 dan  QS0

   Bit queue status menunjukkan status antrian instruksi internal.


1.3  Pin Node Minimum

Operasi mode minimum merupakan cara yang paling mudah untuk mengoperasikan mikroprosesor 8086/8088. Biayanya lebih murah karena semua sinyal kontrol untuk memory dan I/O dibangkitkan oleh mikroprosesor. Sinyal-sinyal kontrol ini sama dengan Intel 8085A, periferal 8-bit untuk digunakan dengan 8086/8088 tanpa pertimbangan khusus. Operasi mode minimum 8086/8088 didapat dengan menghubungkan pin MN/MX langsung ke +5,0 volt. Jangan hubungkan pin ini ke +5,0 volt melalui register pull-up karena tidak akan berfungsi dengan benar. 

1.4  Pin Node Maksimum

Operasi mode maksimum berbeda dengan operasi mode minimum dalam hal beberapasinyal kontrol harus dibangkitkan secara eksternal. Hal ini membutuhkan bus controller 8288. Tidakada cukup pin pada 8086/8088 untuk kendali bus selama mode maksimum karena pin-pin baru danfitur-fitur baru telah menggantikan beberapa diantaranya. Mode maksimum biasanya hanyadigunakan ketika sistem berisi co-processor eksternal seperti co-processor 8087 (untuk aritmatik).Untuk mencapai mode maximum untuk penggunaan dengan co-processor external, hubungkan pin MN/MX ke ground.


2.      Catu Daya/Power Supply DC

2.1  Karakteristik Input

Karakteristik input mikroprosesor ini kompatibel dengan semua komponen logika standar yang tersedia saat ini. ini merupakan level tegangan input dan persyaratan arus input untuk semua pin input pada kedua mikroprosesor. Level arus input sangat kecil karena input merupakan koneksi gerbang MOSFET dan hanya mempresentasikan arus bocor.

2.2  Karakteristik Output

Level tegangan logika 1 pada 8086/8088 kompatibel dengan sebagian besar keluarga logika standar tetapi logika 0 tidak. Rangkaian standar logika memiliki tegangan maksimum logika 0 sebesar 0.4V dan 8086/8088 memiliki maksimum 0.45V. dengan demikian ada perbedaan 0.05V.Perbedaan ini memperkecil kekebalan terhadap noise dari level standar sebesar 400mV (0.V-0.45V) menjadi 350 mV. Kekebalan terhadap noise adalah perbedaaan antara level tegangan output logika 0 dan level tegangan output logika 1.


3.      Clock Generator


3.1  Clock Generator 8284A

Clock Generator 8284A merupakan salah satu komponen tambahan microprocessor 8086/8088. Tanpa generator clock banyak rangkaian tambahan yang dibutuhkan untuk membangkitkan clock (CLK) pada sistem yang berbasis 8086/8088. 8284A menyediakan fungsi-fungsi atau Sinyal – sinyal dasar sebagai pembangkit clock, menyelaraskan RESET, Sinkronisasi, READY, dan sinyal clock peripheral level TTL.Frekuensi operasi standard 5 Mhz untuk 8086 atau 8088 di dapat dengan memasang Kristal 15 Mhz ke Generator Clock 82841. Keluaran PCLK terdiri dari sinyal yang compatible TTL pada setengah frekuensi CLK.Clock generator 8084A mempunyai 18 pin yang digabungkan sirkuit yang dirancang khusus untuk menggunakan mikroprosesor 8086/8088.

3.2  Operasi 8284A


Operasi dari bagian clock. Setengah bagian atas dari diagram logika menunjukkan bagian sinkronisasi clock dan reset/pengaturan kembali dari clock generator 8284A.
Operasi dari bagian reset. Bagian reset dari 8284A adalah sangat sederhana. Bagian ini terdiri dari buffer trigger Schmitt dan sirkuit ip-optipe-D tunggal. Flip-flop tipe-D meyakinkan bahwa timing yang diperlukan dari input RESET 8086/8088 akan dapat dijumpai. Sirkuit ini menerapkan signal RESET ke mikroprosesor pada sisi negatif (transisi 1-0) dari setiap clock. 8086/8088 memberi contoh RESET pada sisi positif (transisi 0-1) dari clock : oleh sebab itu, sirkuit ini akan memperoleh timing yang diperlukan dari 8086/8088.
Frekuensi operasi standard 5 Mhz untuk 8086/8088 didapat dengan memasang kristal 15 Mhz ke generator clock 8284A. Keluaran PCLK terdiri dari sinyal yang compatible TTL pada setengah frekuensi CLK. Bagian reset 8284A sangat sederhana hanya terdiri dari satu buffer Schmitt Trigger dan satu rangkaian flip-flop tipe-D. Jika microprocessor 8086/8088 mengalami reset, mikroprosesor ini mulai mengeksekusi perangkat lunak pada lokasi memory FFFF0H (FFFF:0000) dengan pin interrupt request disable.


4.      Bus Buffering dan Latching


4.1  Demultiplexing Bus


Bus alamat atau data pada 8086/8088 dilakukan multiplexing (dipakai bersama) untuk memperkecil jumlah pin yang dibutuhkan untuk IC microprocessor 8086/8088. Karena bus-bus microprocessor 8086/8088 dilakukan multiplexing dan kebanyakan memory dan peralatan I/O tidak, maka sistem haruslah dilakukan demultiplexing sebelum pengantarmukaan dengan memory atau dengan I/O. Proses demultiplexing dilakukan oleh latch 8-bit yang pulsa clock berasal dari sinyal ALE.

4.2  Sistem Buffering


Sistem Buffer (Penyangga) Seluruh sistem 8086 atau 8088 harus mempunyai penyangga, Jika lebih dari 10 unit diload maka disimpan sementara pada bus-bus pin. Semua komponen buff er akan menggunakan waktu tunda pada system Bus Buffering and Latching (Penyangga dan Gerendel).
Jika lebih dari 10 satuan beban terhubung ke pin bus manapun, seluruh sistem 8086 atau 8088 harus dilakukan buffer. Pin yang telah dilakukan multiplexing, telah dilakukan buffer oleh latch 74LS373, yang dirancang untuk mengendalikan bus kapasitas tinggi yang ditemukan pada sistem microprocessor. Arus output bu ffer telah dinaikkan sehingga lebih banyak satuan beban TTL yang dapat dikendalikan. Keluaran logika 0 menyediakan sampai 32 mA arus sink, dan output logika 1 menyediakan arus sumber hingga 5,2 mA.

4.3  Full Buffering      


Full Buffering adalah system yang ditahan atau disangga secara penuh yang akan memperkenalkan timing penundaan pada system. Full Buffering menggambarkan sepenuhnya sistem yang ditahan di mikroprosesor 8086 dan 8088.

4.4  Half Buffering

Half Buffering adalah system yang ditahan atau disangga secara setengah penyangga yang akan memperkenalkan timing penundaan pada system. Berisi isi bit atas setengah alamat memori yang ada di seluruh siklus bus.

4.5  Bidirectional Buffer

Mode ini mampu mengrim/menerima data dalam dua arah (bidirectional handshake data transfer).Mode ini menyebabkan port A bisa berfungsi sebagai masukan sekaligus keluaran yang dilengkapi dengan sinyal jabat tangan 5 bit dari port C sebagai kontrol port A. Mode ini tidak tersedia untuk port B.

4.6  Unidirectional Buffer

Mode ini mampu mengirim/menerima data dalam satu arah (undirectional handshake data transfer).

4.7  Latching

Latching atau penahan digunakan dengan 8086s untuk menyimpan alamat dan data, dan digunakan sebagai pengganti register karena mereka memaksimalkan kali setup. Artinya, jika data atau alamat mengubah internal sementara latch mengaktifkan aktif, data melewati segera, sementara dengan mendaftar tidak akan tersedia sampai setelah jam transisi yang tepat telah terjadi. mikroprosesor awal digunakan setiap trik yang mereka bisa untuk meningkatkan kecepatan digunakan mereka, dan ini adalah salah satu dari mereka.

4.8  Sistem D-Latch


D-latch adalah perangkat memori yang mampu menyimpan satu bit data selama perangkat diaktifkan. D-latch mempunyai satu input data (D), satu input control (C) dan satu output data (Q / Q ').Jika ketika C = 0, maka output Q terus nilainya (No Ganti)Jika ketika C = 1, maka output Q mengikuti masukan D (Q = D).


Sumber